Bos OJK Penawaran Umum di Pasar Modal sudah Tembus Rp 114 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penghimpunan dana di pasar modal (fund raising) melalui penawaran umum sampai dengan 3 Agustus 2021 mencapai Rp 117,94 triliun.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso menyebut, nilai penawaran umum itu naik sebesar 99,36% secara tahunan yang terdiri dari 27 emiten baru yang melakukan penawaran umum.
Capaian ini hampir melampaui perolehan tahun 2020 yang sebesar Rp 118,7 triliun.
Penawaran umum ini termasuk penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue, penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), hingga penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi dan sukuk.
"Angka ini belum termasuk realisasi IPO perusahaan start-up yaitu Bukalapak yang baru saja efektif per tanggal 6 Agustus 2021 kemarin," kata Wimboh, dalam sambutannya secara virtual, Senin (10/8/2021).
Sebagai informasi, Bukalapak resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat lalu (6/8) dengan raihan dana IPO terbesar sepanjang sejarah pasar modal yakni Rp 22 triliun.
Oleh sebab itu, OJK meyakini dapat kembali mencapai level sebelum pandemi yakni di akhir tahun 2021.
Berdasarkan catatan OJK, saat ini masih terdapat 83 penawaran umum dalam proses (pipeline) senilai total Rp 52,56 triliun dengan 40 penawaran umum di antaranya akan dilakukan melalui mekanisme IPO.
Ke depan, kata Wimboh, OJK akan terus berupaya meningkatkan basis supply antara lain dengan mengakomodir calon emiten dari new economy/start-up untuk melakukan yang diharapkan dapat meramaikan perdagangan saham di BEI.
"Antusiasme dan optimisme penghimpunan dana melalui pasar modal yang terjaga ini diharapkan dapat menjadikan pasar modal sebagai motor penggerak pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
0 Response to "Bos OJK Penawaran Umum di Pasar Modal sudah Tembus Rp 114 T"
Post a Comment