Arif Rahman Hakim

  • Informasi Awal

  • TRIBUNNEWSWIKI.COM- Arif Rahman Hakim adalah aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) yang wafat saat memperjuangkan Tritura.

    Ia lahir 24 Februari 1943 dan meninggal pada Februari 1966.

    Saat aksi Tritura, ia berlumuran darah karena ditembak ketika berlangsungnya demonstrasi mahasiswa yang menuntut Tritura atas pemerintahan Orde Lama di bawah Presiden Soekarno pada 24 Februari 1966.

    Penembakan tersebut bukan berasal dari pasukan Tjakrabirawa, tapi dari salah satu anggota Pom Dam yang bertugas di garnizun ibu kota.

    Namun saat resimen Tjakrabirawa dibubarkan, belum ada hasil visum Arif Rahman Hakim dan tidak ada penyelidikan mendalam soal penambakan Arif Rahman.

    Selain itu, tak ada seorang pun yang divonis bersalah dalam kasus penembakan Arif Rahman Hakim. Hanya nama Tjakrabirawa semakin terpuruk. (1) 

    Baca: Harry Nasution

    Massa aksi dalam demonstrasi Tritura. (Ist/s-kisah.blogspot.com.) Massa aksi dalam demonstrasi Tritura.
  • Kehidupan Pribadi

  • Arif Rahman Hakim dikenal sebagai Pahlawan Ampera, yang berasal dari kota Padang.

    Ia memiliki nama asli Attaurahman atau dipanggil Rahman.

    Ayahnya bernama Haji Syair dan ibunya bernama Hakimah.

    Arif Rahman Hakim adalah anak ke-6 dari 9 saudara.

    Ia dibesarkan dalam keluarga sederhana karena ketika SD toko ayahnya terbakar, sehingga ibunya berjualan kue pastel ke warung-warung untuk memenuhi kebutuhan hidup.

    Sejak kecil, ia membantu ibunya menumbuk singkong pada malam hari dan keesokannya kue pastel tersebut ke warung-warung.(2)

    Baca: Lettu Pierre Tendean

  • Pendidikan

  • Sejak SD, ia sudah menonjolkan kecerdasannya dengan memperoleh juara 1 di kelasnya.

    Ia pun mengalami kecelakaan parah dibagian kepala saat kelas 4 SD. Kejadian tersebut membuat Arif Rahman Hakim ingin menjadi dokter.

    Dari cita-cita ini, ia pindah sekolah ke SMA 7 Jakarta agar masuk perguruan tinggi di Jakarta.

    Setelah lulus dan berhasil masuk perguruan tinggi Fakutas Kedokteran Universitas Indonesia, dia menulis surat meminta izin ke Ibunya untuk mengubah namanya menjadi Arif Rahman Hakim, dengan arti arif adalah bijaksana, rahman nama aslinya dan Hakim dari nama ibu (Hakimah).

    Setelah memperoleh izin dari ibunya maka saat mulai kuliah dia menggunakan nama Arif Rahman Hakim. (2)

    Baca: Soekitman

    Pada tanggal 24 Februari 1966, saat demo yang terjadi hari Kamis pagi, Arif Rahman Hakim berpamitan kepada kakaknya untuk ikut membantu demo dalam membagikan makanan kepada mahasiswa yang berdemo.

    Kakaknya berpesan hati-hati dalam berdemo karena kita orang susah, jangan sampai kena masalah.

    Pada pukul 11.30 wib terdengar bunyi letusan tembakan, saat itu kakaknya hanya beripikir kasihan mahasiswa yang terkena tembak.

    Sore harinya, tentara di tempat kejadian menghampiri kakaknya untuk menengok Arif Rahman Hakim yang tertembak di bagian tangan.

    Saat di rumah sakit, kakaknya sadar bahwa di depan kamar mayat adalah adiknya yang meninggal karena terkena tembakan di dadanya.

    Jasad Arif pun dibawa ke rumah duka, tanah tinggi, Jakarta Pusat.

    Setelah sholat Jumat, sholat Jenazah dilaksanakan di Aula UI, Salemba, dipimpin oleh Bapak Mubalig Ahmad Nuruddin.

    Hampir semua golongan agama seperti Budha, Hindu dan Kristen ikut hadir mendoakan dalam pelepasan jenazah di Aula UI.

    Arif Rahman Hakim disemayamkan di Blok P, yang kini telah dipindahkan ke Pemakaman Pahlawan Ampera di Tanah kusir, Jakarta Selatan. (2)

    Baca: Siswondo Parman

    (Tribunnewswiki.com/ Husna)

    [embedded content]

    0 Response to "Arif Rahman Hakim"

    Post a Comment