Benarkah Seks 10 Kali Sehari Tanda Hiperseks

Jakarta, CNN Indonesia --

Selama beberapa waktu, permintaan seks sepuluh kali sehari seperti yang ditudingkan ke ayah selebritas dunia maya Taqy Malik, Mansyardin Malik, ramai menjadi perbincangan. Beberapa pihak berpendapat bahwa perilaku tersebut mengarah pada hiperseksual.

Benarkah seks 10 kali sehari tanda hiperseksual?

Berhubungan seksual bisa menjadi hal yang menyenangkan jika pasangan benar-benar menginginkannya. Berapa kali pun seks dilakukan tak akan menyakitkan selama tak ada unsur paksaan antara kedua belah pihak.


Seksolog Zoya Amirin mengatakan, perilaku hiperseksual tak bisa dilihat dari seberapa banyak seks dilakukan dalam satu hari. 

Menurut dia, semua ini tergantung pada mood, kondisi psikologis hingga fisik seseorang.

"10 kali bisa tidak banyak kalau pasangannya sama-sama mau dan menyanggupi, sebaliknya dua kali seminggu bisa terasa terlalu banyak jika pasangan memang tidak menginginkannya," kata Zoya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (6/10).

Zoya mengaku belum bisa melihat apakah perilaku seksual seperti yang ditudingkan ke Mansyardin ini sebagai hiperseksual atau bukan. Sebab, memang diperlukan diagnosis dan pemeriksaan langsung untuk membuktikan hal tersebut.

"Agak susah kalau mau dibilang hiperseks, ini bisa label yang diberikan individu atau pasangannya saja," katanya.

Senada dengan Zoya, dokter estetik dan seksolog, Haekal Anshari menyebut seberapa banyak seks dilakukan tak bisa menjadi tolak ukur untuk melihat seseorang terkena hiperseksual. Hal ini berlaku juga untuk Mansyardin yang disebut meminta seks 10 kali dalam sehari.

Hiperseks kata Haekal bisa disematkan pada diri seseorang ketika orang tersebut tak bisa menahan diri untuk melakukan hubungan seksual. Dalam artian dia tidak bisa melihat tempat, kondisi, waktu hingga keadaan pasangan.

"Yang dicari oleh pengidap hiperseks hanya kenikmatan saja, jadi dia bisa melampiaskan hasrat seksnya bahkan kepada orang lain tanpa ikatan emosional. jadi seperti kecanduan," kata Haekal.

Tak hanya itu, orang yang mengidap hiperseksual disebut tidak akan meminta sexual consent pada pasangannya. Dia tidak peduli dengan persetujuan untuk melakukan seks dari pasangan.

Mereka bahkan cenderung memaksakan keinginannya dengan tujuan kenikmatan sendiri. Sebab, jika keinginannya tak terpenuhi itu akan berpengaruh buruk pada diri mereka.

"Kalau hasrat seksnya tidak terpenuhi dia akan stres dan depresi," katanya.

(tst/agn)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "Benarkah Seks 10 Kali Sehari Tanda Hiperseks"

Post a Comment