Kisah Kakek Asal Pandeglang Jualan Keripik di Serang Untung Rp 500 Per Bungkus Untuk Jajan Cucu

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati

TRIBUNBANTEN, KOTA SERANG - Seorang kake bernama Warmo (60) asal Kadu Gajah Pandeglang duduk termenung di samping pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Sari sambil memijat kepalanya, Kamis (11/11/2021).

Ia duduk di trotoar jalan sambil menunggu dua bakul dagangannya yang belum habis terjual.

Warno berjualan cemilan kripik pisang, singkong, peyek, telur asin, lepet dan opak dan biasa berjualan sejak pukul 14.00 sampai pukul 22.00.

"Mulai jualannya siang, soalnya kalo pagi panas engga kuat jalannya," ujarnya pada TribunBanten.com saat ditemui di lokasi.

Warmo mengaku sudah puluhan tahun berjualan.

Dia menjual 1 bungkus kripik Rp 3 ribu rupiah dengan keuntungan Rp 500 rupiah setiap satu bungkus.

"Ini saya ngejualin punya orang, walaupun untungnya engga seberapa lumayan aja untuk jajan cucu," katanya.

[embedded content]

Saat ditemui, marmo memakai setelan hitam dilengkapi peci.

Rambutnya sudah putih, tangan kanannya sambil memijat kepala lantaran dia mengeluh pusing.

0 Response to "Kisah Kakek Asal Pandeglang Jualan Keripik di Serang Untung Rp 500 Per Bungkus Untuk Jajan Cucu"

Post a Comment